Dosen IPB Memenangkan Penghargaan Academic Leader

  • TanggaSurga
  • Oct 28, 2019
Dosen IPB Memenangkan Penghargaan Academic Leader

Siapa yang tidak kenal dengan IPB University? Ini adalah salah satu kampus terbaik di Indonesia. Jika Anda bingung harus belajar di mana, kampus ini bisa menjadi pilihan terbaik untuk Anda. Ini bukan karena jumlah siswa dan siswa yang memiliki prestasi. Tidak hanya mahasiswa, banyak dosen IPB juga mengukir sejumlah prestasi membanggakan.

Pada tahun 2019 saja, Dosen IPB berhasil memenangkan penghargaan dari Pemimpin Akademik bersama dengan rektor dari IPB. Tentunya ini masalah kebanggaan bagi IPB, bukan? Mengingat ini adalah penghargaan yang cukup bergengsi.

Institut Pertanian Bogor (IPB) memberikan sejumlah penghargaan kepada dosen, peneliti, serta unit kerja yang unggul dalam menghasilkan sejumlah inovasi. Penghargaan ini diberikan kepada 87 pemenang secara langsung oleh Dosen IPB arif satria dalam acara Tribute to Innovators 2019 di IPB International Convention Center (IICC), Bogor. Sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan kepada dosen yang telah menghasilkan karya inovatif yang sangat bermanfaat bagi pembangunan nasional, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi mempersembahkan Penghargaan Pemimpin Akademik pada 2019.

Penghargaan Pemimpin Akademik diserahkan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) sebagai bentuk apresiasi dan apresiasi kepada dosen yang telah menghasilkan karya inovatif yang sangat bermanfaat bagi pembangunan nasional.

Penghargaan ini dibagi menjadi tiga kategori, yaitu kategori dosen sebagai Pemimpin Akademik; kategori dosen dengan tugas tambahan sebagai Pemimpin Pendidikan Tinggi, dan kategori Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti).

Sementara itu, dosen di Departemen Teknologi Industri Pertanian Universitas IPB, Dr. Illah Sailah juga berhasil mendapatkan posisi ke-2 sebagai Pemimpin Akademik dalam kategori Pemimpin Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti).

Dalam sambutannya, Prof. Ali Ghufron mengatakan, finalis Pemimpin Akademik adalah dosen yang memiliki karakter inspirasional, hasrat untuk bekerja, dan keunggulan. Dan yang utama adalah visioner, bagaimana kemampuannya membawa institusi lembaganya di masa depan.

Pada malam puncak Penghargaan Pemimpin Akademik 2019, Prof. Dr. Slamet Budijanto, MAgr berhasil menjadi juara pertama dalam kategori Dosen Teknologi. Wakil Dekan Bidang Sumberdaya, Kolaborasi, dan Pengembangan Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas IPB dinobatkan sebagai pemenang inovasi dalam pengembangan kendaraan sumber makanan yang beragam untuk makanan lokal guna memperkuat kedaulatan pangan.

Penghargaan Academic Leader diberikan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) sebagai bentuk apresiasi dan apresiasi kepada para dosen yang telah menghasilkan karya inovatif yang sangat bermanfaat bagi pembangunan nasional.

Penghargaan ini dibagi menjadi tiga kategori, yaitu kategori dosen sebagai Pemimpin Akademik; kategori dosen dengan tugas tambahan sebagai Pimpinan Pendidikan Tinggi, dan kategori Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti)

Dalam 10 tahun terakhir, IPB telah mendominasi daftar Universitas Negeri inovatif paling produktif di Pusat Inovasi Bisnis. Dari 1.155 inovasi di Indonesia, 39,91 persen dihasilkan oleh IPB.

Siaran pers juga menyatakan bahwa IPB memiliki 400 inovasi, di mana 106 telah dikomersialkan. Arif menargetkan komersialisasi IPB untuk dikomersialkan di seluruh dunia pada tahun 2023.

Sementara itu, dosen di Departemen Teknologi Industri Pertanian Universitas IPB, Dr. Illah Sailah juga berhasil mendapatkan posisi ke-2 sebagai Pemimpin Akademik dalam kategori Pemimpin Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti).

Direktur Jenderal Teknologi Sains dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Prof. Dalam sambutannya, Ali Ghufron mengatakan, finalis Pemimpin Akademik adalah dosen yang memiliki karakter inspirasional, hasrat untuk bekerja, dan keunggulan. Dan yang utama adalah visioner, bagaimana kemampuannya membawa institusi lembaganya di masa depan.

Related Post :